Seperti dikutip dari Viva news, bentuk kerjasama Surabaya dengan beberapa sister city-nya hanya terkesan seperti basa-basi meskipun telah menghabiskan APBD yang besar. Pengamat perkotaan Surabaya, Prof. Dr. Johan Silas mengatakan beberapa dari bentuk kerjasama tersebut hanya seperti perjanjian hitam di atas putih namun tidak dilanjutkan dengan hubungan bilateral yang konkrit dan berkelanjutan.
Sampai 2010 kemarin tercatat Surabaya memiliki "kota kembaran" yang tersebar di empat benua: Amerika, Asia, Australia dan Eropa. Dan berjumlah 14 kota
Sister City Surabaya antara lain adalah:
Seattle, Amerika Serikat
Rotterdam, Belanda
Busan, Korea
Guangzhou, China
Istanbul, Turki
Marseille, Prancis
Dan beberapa kota lain:
- Izmir, Turki
- Kochi, Jepang
- Xiamen, China
- Shah Alam, Malaysia
- Kunming, China
- Kitakyushu, Jepang
Dari sekian banyak hubungan kerjasama yang dilakukan dengan kebanyakan kota macet hanya sebatas studi banding.
Hubungan bilateral antara Surabaya dengan masing-masing Sister City tersebut terkesan tidak mengeluarkan hasil karena tidak terlihatnya bentuk nyata yang dirasakan oleh penduduk Surabaya secara mayoritas. Meskipun ada beberapa yang memberi sumbangsih pada kemajuan Surabaya, bebrapa kerjasama, seperti dengan Seattle contohnya, terbengkalai dan tidak terurus.
Sesungguhnya yang bisa dipelajari dari "kota-kota kembaran" di atas adalah aspek-aspek seperti transportasi, pendidikan di tingkat dasar sampai universitas, sistem lalu lintas dan ekonomi. Sehingga Surabaya bisa jauh lebih berkembang dibanding dengan kondisi sekarang.
Jika program sister city dikerjakan dengan baik sejak awal dicetuskan, mungkin sekarang Kota Pahlawan bisa semegah Seattle, serapi Rotterdam dan seindah Marseille. Alangkah indahnya....