Senin, 07 Februari 2011

Bonek

Surabaya tidak bisa dilepaskan dari kata "bonek". Bonek adalah singkatan dari Bondho Nekat (Modal Nekat) biasanya ditujukan untuk suporter klub sepakbola Persebaya Surabaya. Istilah bonek pertama kali dimunculkan oleh Harian Pagi Jawa Pos tahun 1989 untuk menggambarkan fenomena suporter Persebaya yang berbondong-bondong ke Jakarta dalam jumlah besar. Secara tradisional, Bonek adalah suporter pertama di Indonesia yang mentradisikan away supporters (pendukung sepak bola yang mengiringi tim pujannya bertandang ke kota lain) seperti di Eropa yang juga disebut hooligans di Inggris.


Bonek di Gelora 10 November, Surabaya

Dalam perkembangannya, ternyata away supporters juga diiringi aksi perkelahian dengan suporter tim lawan. Tidak ada yang tahu asal-usul, Bonek menjadi radikal dan anarkis.

Bonek ricuh setelah pertandingan kontra Arema beberapa tahun lalu


Secara tradisional, Bonek memiliki lawan-lawan, sebagaimana layaknya suporter di luar negeri. Saat era perserikatan, lawan tradisional Bonek adalah suporter PSIS Semarang dan Bobotoh Bandung. Di era Liga Indonesia, lawan tradisional itu adalah Aremania Malang, The Jak suporter Persija, dan Macz Man fans PSM Makassar. Di era Ligina, Bonek justru bisa berdamai dengan Bobotoh Persib Bandung dan Suporter PSIS Semarang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar